LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
“UJI
URIN”
Disusun Oleh
VAN TRINUR
SMA MUHAMMADIYAH BUNTOK
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah memberikan rahmad serta taupik dan hidayahnyalah, sehingga
Laporan
Praktikum Biologi dalam “Menguji Kandungan Nutrisi Pada Makanan”.
Laporan ini dapat diwujudkan
dalam bentuknya yang sekarang setelah melalui berbagai tahapan dan praktek,
juga upaya partisifasi berbagai pihak. Kami sangat bersyukur karena laporan ini
telah terselesaikan dengan sempurna.
Terima kasih juga kami sampaikan
kepada guru pembimbing kami Dewi
Huryani, yang telah membimbing kami dalam melakukan uji coba di Lab. Biologi
maupun pembuatan Laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini dapat memenuhi
fungsinya.
Kelompok
I
DAFTAR
ISI
HAL.
BAB I. PENDAHULUAN
|
………………………………………………………………………...
|
|
||
1.1.
Latar
Belakang
|
………………………………………………………………………...
|
|
||
1.2.
Rumusan
Masalah
|
………………………………………………………………………...
|
|
||
1.3.
Hipotesis
|
………………………………………………………………………...
|
|
||
1.4.
Tujuan
Penelitian
|
………………………………………………………………………...
|
|
||
|
|
|
||
BAB. II TINJAUAN
PUSTAKA
|
………………………………………………………………………...
|
|
||
|
|
|
||
BAB. III METODE
PENELITIAN
|
………………………………………………………………………...
|
|
||
2.1. Alat dan Bahan Yang Digunakan
|
…………………………………………………
|
|
||
2.2. Cara Kerja
|
………………………………………………………………………...
|
|
||
2.3. Waktu dan Tempat pelaksanaan
|
…………………………………………………
|
|
||
2.4. Cara Pengambilan Data
|
…………………………………………………
|
|
||
|
|
|
||
BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN
|
……………………………………………………………..
|
|
||
|
|
|
||
BAB V. KESIMPULAN
|
………………………………………………………………………...
|
|
||
|
|
|
||
DAFTAR PUSTAKA
|
………………………………………………………………………...
|
|
||
BAB.
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kelompok I melakukan Uji Kandungan Nutrisi
pada makanan karena perlu pembuktian, walaupun sudah ada dibuku literatur siswa tetapi lebih bagus lagi
ada praktek serta siswa ada pengalaman dalam menguji kandungan Nutrisi pada
makanan.
1.2.
Rumuasan
Masalah
1.
Apakah nasi mengandung Amilum ?
2.
Apakah ikan mengandung Amilum ?
3.
Apakah tepung mengandung Amilum ?
4.
Bagaimana cara untuk menguji nasi
agar diketahui Zat Amilun didalamnya ?
5.
Apakah telur mengandung protein ?
1.3.
Hipotesis
1.
Nasi mengandung Amilum.
2.
Telur mengandung lemak.
3.
Gula mengandung glukosa.
4. Ikan
mengandung protein.
1.4.
Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui zat nutrisi yang terkandung
dalam bahan makanan.
BAB.
II TINJAUAN PUSTAKA
v MALTOSA
Maltosa terdapat pada biji barli
yang sedang berkecambahan. Biji barli adalah sejenis padi-padian yang digunakan
sebagai bahan pembuat bird an wiski. Pada proses hidrolisis maltose menggunakan
asam atau enzim maltase, dihasilkan dua molekul glukosa. Maltosa juga merupakan
gula pereduksi.
v POLISAKARIDA
Polisakarida tersusun oleh
beberapa monosakarida. Oleh karena itu polisakarida merupakan karbohidrat
kompleks. Apabila dimasukkan kedalam air polisakarida menjadi larutan koloid
atau tidak larut sama sekali. Polisakarida bukan pereduksi dan tidak berasa
manis. Comtoh polisakarida, yaitu pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
v PATI (AMILUM)
Pati merupakan makanan cadangan
pada biji, akar, batang. Apabila pati dihidrolisiskan dengan air mendidih yang
dibubuhi asam, akan terbentuk maltosa dan kemudian menjadi glukosa.
Karbohidrat berfungsi :
1.
Sebagai sumber energy beberapa
ogan tubuh (otak, lensa mata, dan sel saraf), sumber energinya adalah glukosa
dan tidak dapat digantikan oleh sumber energy lain.
2.
Menjaga keseimbangan asam dan
basa serta pembentukan cadangan sel, jaringan, dan organ tubuh.
3.
Membantu proses penyerapan
kalsium, misalnya laktosa.
4.
Berperan penting dalam penurunan
sifat, misalnya ribosa (karbohidrat beratom C5) yang merupakan komponen asam
nukleat (DNA, RNA).
5. Bahan
pembentuk senyawa kimia lain, misalnya lemak dan protein.
v PROTEIN
Protein terdiri dari atas unsur
Karbon ( C ), Hidrogen ( H ), Oksigen ( O ), dan Nitrogen ( N ). Beberapa
protein juga mengandung sulfur ( S ) dan fosfor yang oleh karena itu, protein
merupakan Subtansi kompleks.
Beberapa
fungsi protein dalam tubuh sebagai berikut :
·
Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan
pemeliharaan sel-sel tubuh.
·
Merupakan sumber enegi, setiap 1
gram protein menghasilkan energy sebesar 4,1 kalori.
·
Penyusun hormone, zat antibody,
enzim, dan organel lainnya.
·
Menjaga keseimbangan asam dan
basa dan cairan dalam tubuh.
v PROTEIN NABATI
Protein nabati berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Protein terdapat pada kacang-kacangan, sayuran dan
biji-bijian. Pada umun\mnya protein nabati mengandung protein yang tidak
lengkap kecuali pada kacang-kacangan, yaitu kedelai.
v LEMAK
Didalam tubuh lemak mengalami
metabolism, lemak akan dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol dengan
bantuan enxim lipase. Proses ini berlangsung dalam saluran pencernaan. Sebelum
diserap usus, asam lemak akan bereaksi dengan garam-garam karbonat membentuk
senyawa sabun akan diserap jonjot usus. Senyawa sabun akan terurai menjadi asam
lemak dan garam karbonat. Asam lemak tersebut akan bereaksi dengan gliserol
membentuk lemak, kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju
pembuluh getah bening dada kiri, selanjutnya kepembuluh balik bawah selangka
kiri.
Dari
tempat penimbunannya, lemak dikirim hatidalam bentuk lesitin untuk dihidrolisis
menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya gliserol akan diubah menjadi gula
otot atau glikogen, sedangkan asam lemak akan diubah menjadi asetil koenzim.
Asetil koenzim tersebut berperan dalam pemecahan asam piruvat dalam mitokondria
( siklus krebs ).
Asam
lemak juga dapat dibedakan berdasarkan ikatan atom C penyususnnya. Berdasarkan
ikatan atom C pada asam lemaknya, terdapat asam lemak jenuh dan asam lemak tak
jenuh.
a.
Asam lemak jenu, jika ikatan yang
terjadi pada gugus asam lemak berupa ikatan tunggal ( C-C ). Asam lemak ini
sering ditemukan pada lemak yang dihasilkan hewan. Lemak ini biasanya berwujud
padat. Beberapa sumber lemak hewani dapat diperoleh dari daging, susu, keju,
mentega, dan minyak ikan,
b. Asam
lemak tak jenuh, jika ikatan yang terjadi pada gugus asam lemak berupa ikatan
rangkap dua ( C=C ) atau tiga ( C=C ). Lemak ini biasanya terdapat pada
tumbuhan. Dalam suhu kamar biasanya berwujud cair sehingga sering disebut
minyak. Minyak dengan ikatan rangkap jauh lebih bagus untuk kesehatan. Contoh
sumber lemak dari tumbuhan ( lemak nabati ), antara lain kelapa, kemiri,
kacang-kacangan, zaitun, dan avokad.
BAB. III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan Yang Digunakan
v Bahan-bahan
makanan ( nasi, ikan, tepung terigu, tempe, tahu, gula, putih telur, kuning
telur ).
v Pipet
v Larutan
Lugol / Yodium
v Dua
puluh tabung reaksi dengan raknya
v Gelas
ukur
v Air
Suling
v Reagen
Biuret
v Fehling
A dan Fehling B
v Lumpang
dan Mortar
v Pelat
tetes
3.2
Cara Kerja
v Untuk
menguji kandungan nutrisi, bahan makanan yang padat sebaiknya geruskan dahulu
dan menjadikan larutan masing-masing dengan 100 ml air.
v Ujilah
tiap bahan makanan yang ada dengan pengujian seperti berikut :
·
Pengujian Amilum
Cara
Pengujian :
Tetesi
bahan makanan dengan larutan lugol yang encer. Bila menunjukan warna biru
sampai hitam, berarti bahan makanan tersebut positif mengandung amilum.
·
Pengujian Gula
Masukan
bahan makanan ke dalam tabung reaksi. Lalu tetesi dengan Fehling A dan B.
Larutan akan berwarna biru. Kemudian panaskan dengan hati-hati, bila warna biru
pada larutan berubah menjadi warna hijau sampai orange, berarti bahan pangan
tersebut mengandung gula.
·
Pengujian Protein
Tetesi
larutan makanan dengan 4 tetes reagen Biuret. Jika warnanya berubah ungu,
berarti mengandung protein.
·
Pengujian Lemak
Untuk
menguji lemak, dapat menggunakan kertas Koran. Teteskan larutan makanan pada
pinggir kertas Koran. Kalau larutan itu mengandung lemak, maka pinggir kertas
Koran tampak buram.
3.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
v Tanggal
05 April 2012
v Di
LAB. IPA SMA MUHAMMADIYAH BUNTOK
3.4 Cara
Pengambilan Data
v Dengan cara
Perlakuan dan Pengamatan
BAB. IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1
Pengujian
Amilum
1. Nasi,
mengandung amilum
2. Ikan, tidak
mengandung amilum
3. Tahu, tidak
mengandung amilum
4. Kuning
telur, tidak mengandung amilum
5. Putih telur,
tidak mengandung amilum
6. Tepung,
mengandung amilum
7. Tempe, tidak
mengandung amilum
8. Larutan
gula, tidak mengandung amilum
1.2
Pengujian
Protein
1. Nasi, tidak
mengandung protein
2. Ikan,
mengandung protein
3. Tahu,
mengandung protein
4. Kuning
telur, mengandung protein
5. Putih telur,
mengandung protein
6. Tepung,
mengandung protein
7. Tempe,
mengandung protein
8. Larutan
gula, tidak mengandung protein
9. Mentega,
tidak mengandung protein
1.3
Pengujian
Gula
1. Tempe, tidak
mengandung gula
2. Ikan, tidak
mengandung gula
3. Nasi,
mengandung gula
4. Tepung,
mengandung gula
5. Kuning
telur, tidak mengandung gula
6. Gula,
mengandung gula
7. Putih telur,
mengandung gula
8. Tahu,
mengandung gula
9. Mentega, tidak
mengandung gula
1.4 Pengujian lemak
1. Mentega/margarine,
mengandung lemak
2. Ikan, tidak
mengandung lemak
3. Nasi, tidak
mengandung lemak
4. Tepung,
tidak mengandung lemak
5. Kuningtelur,
tidak mengandung lemak
6. Putih telur,
tidak mengandung lemak
7. Gula, tidak
mengandung lemak
8. Tahu, tidak
mengandung lemak
9. Tempe, tidak
mengandung lemak
BAB. V
KESIMPULAN
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar